Rabu, 07 Desember 2011

Tiga kehendak Allah untuk kehidupan


Bapak, ibu dan saudara sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus, tak terasa kita sudah memasuki bulan yang terakhir ditahun 2011 yang adalah Tahun multiflikasi dan promosi, kita akan memasuki tahun 2012, suatu masa tahun perkenanan Tuhan.
Bapak dan ibu yang dikasihi Tuhan, dengan berakhirnya tahun ini, tak terasa umur kita pun bertambah lagi  dan secara tidak langsung kitapun hidup kita pun semangkin mendekati masa akhir, yang mana Tuhan katakana di dalam Mazmur, hidup manusia, 70 tahun, jika kuat 80 tahun, tetapi kesukaran dan penderitaan menjadi kebanggaannya.
Sejalan dengan hal hidup, ada pesan Rasul Paulus kepada kita tentang hidup :
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.
Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah hari yang jahat
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan  ( Efesus 5 :15-17)
Dari tiga ayat yang baru kit abaca terdapat kata-kata : Perhatikan dengan saksama, bagaimana kamu hidup , hidup seperti orang bebal atau hidup seperti orang arif, pergunakan waktu yang ada, hari-hari jahat, jangan bodoh dan usahakan megerti kehendak Allah.
Bapak, ibu dan saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, didalam kamus bahasa Indonesia, kata saksama dapat diartikan : cermat, tepat, benar-benar, jitu, teliti.  Alkitab versi bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) katakan: perhatikan baik-baik cara hidupmu ?.  artinya apa yang diperhatikan dengan benar-benar dan cermat itulah bagaimana hidup yang kita jalani sekarang ini, bukan hidup yang lalu, karena hidup yang lalu sudah berlalu, teliti hidup yang sekarang.
Jadi Hidup yang bagaimana ?,  cara hidup seperti orang bebal atau cara hidup seperti orang arif ?   dan kalau kita perhatikan kehidupan seperti orang bebal sekarang ini, ada beberapa jenis, saya pelajari  mungkin ada 4 jenis. :
Hidup buruk : hidup yang suka mabok-mobokan, memakai obat-obat terlarang, kecanduan narkotika, juga termasuk terikat kepada rokok.
Hidup suka-suka : suatu hidup yang hura-hura, hobi karaoke sampai larut malam bahkan sampai pagi,  suka pesta pora, mau hidup seenaknya saja serta tidak menghiraukan rambu- rambu yang ada.
Hidup Kosong : hidup yang penuh dengan kegelisahan, tidak ada damai sejahtera, pandangan kedepan tapi kosong, stress, depresi, dll
Hidup malas : sukanya tidur melulu, malas kerja, mau enaknya sendiri, tidak sangup kerja keras, hobinya Cuma jalan-jalan, mgobrol sana sini, dll
Tetapi ada beberapa ayat Firman  katakan tentang orang bebal  didalam Amsal, kitab yang berisikan nasehat-nasehat :
Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya (Amsal 10:1)
Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya dan memedihkan hati ibunya (Amsal 17:25)
Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakukannya daripada seorang yang serong bibirnya lagi bebal (Amsal 19:1), lebi jelas Alkitab BIS katakan : lebih baik orang miskin yang lurus hidupnya, daripada orang bodoh yang suka berdusta.
 Jadi Bapak ibu dan saudara yang dikasihi Tuha Yesus, jelas bebal itu menyakitkan, dan mendukakan serta memedihkan, pokonya ngak enak.
Lebih lanjut Efesus 5:16,  supaya kita mengunakan waktu-waktu hidup kita yang sekarang disebabkan memang hari-hari ini adlah hari yang jahat, maksudnya penuh dengan pertentangan, kekacauan, tipu nenipu, moral yang bejat dll.
Ayat 17, katakan dengan jelas, supaya kita jangan mau bodoh supaya dapat mengerti kehendak Allah untuk bagaimana kita hidup.Alkitab BIS, lebih jelas lagi katakan : jangan bodoh tetapi selidikilah apa yang dikehendaki Tuhan. 
Kita harus pintar menyelidiki kehendak Allah bagi hidup, jadi bapa, ibu dan saudara yang dikasihi Tuhan, ada 3 hal yang harus kita jalani dalam hidup ini :
·        1. Hidup dinilai dari isi, bukan panjangnya hidup
     Katakan : ISI
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini : kepadamu Ku-perhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk, pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu (Ulangan 30:19)

Dikatakan Tuhan menjadikan dua saksi yang terbesar, tidak ada saksi yang lebih besar daripada itu, Kejadian 1:1, mengatakan pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.  Betapa berharganya manusia sehingga langit dan bumi diperhadapkan menjadi saksi, untuk pilihan hidup atau mati.  Tetapi disamping ada hal yang harus dipilih, Tuhan menghendaki supaya kita memilih kehidupan, karena dikatakan kita hidup dan mendapat berkat.

Memilih kehidupan akan mendapat hidup sampai kepada keturunan, dan
Ada Firman yang mengatakan : 1 orang bertobat maka seisi rumahnya diselamatkan.  Yakinkah kita akan hal ini ?

Habel adalah salah satu Contoh, orang yang hidupnya dilihat dari isi bukan lamanya ia hidup.   Alkitab tidak mencatat berapa umur Habel, hidupnya singkat, bagaikan uap, tapi Habel isi hidupnya dengan persembahan yang menyenangkan hati Tuhan.  Ia memberikan persembahan yang sulung, artinya yang utama, yang terbaik dari lemak, saudara pada zaman itu lemak adalah hal yag termahal. Makanya darahnya masih berbicara walaupun ia sudah mati, artinya kesaksiannya tidak habis dimakan waktu.

Maka, kita isi hidup kita dengan hal-hal yang baik yang menurut kehendak Tuhan, bukan dilihat dari panjangnya kita hidup, hidup panjang kalau tidak percaya Tuhan, ya percuma, percayalah sekarang juga, isi hidupmu dengan percaya sungguh kepada Tuhan Yesus,  ada amin.

   2.   Hidup dilihat akhir bukan awalnya hidup.
         Katakan  akhir

Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikian firman Tuhan Allah. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup ! ( Yehezkiel 18:32)
BIS : Aku tidak senang bila seseorang mati, tinggalaknlah dosa-dosamu supaya kamu tetap hidup

Dari perbandingan dua terjemahan ini dapatlah dikatakan bahwa Tuhan tidak berkenan bila seseorang mati dengan membawa dosa, maka bertobatlah, karena arti bertobat = meninggalkan dosa.  Jadi Tuhan tidak melihat awal hidup kita, akhir hidup kita yang diperhitungkan, apakah kita sudah bertobat, dalam artian meninggalkan dosa-dosa yang kita perbuat.
Bukan berarti awal itu tidak perlu, tetapi alangkah baiknya kalau awalnya baik, akhirnya juga tetap baik. Tetapi akhir hidup kitalah yang dilihat.        Jika kita sudah bertobat, adakah buah-buah pertobatan kita.
Jadi saudara yang dikasihi Tuhan, kuranglah penting melihat awal hidup, tapi akhir hiduplah yang menjadi kehendak Tuhan bagi kita.

Contoh :
Seorang mantan musuh orang percaya, dengan surat kuasa dari majelis Yahudi memimpin  untuk mengejar, menganiaya, bahkan membunuh orang-orang percaya, dia adalah Saulus  yang pada akhirnya disebut  Paulus, seorang rasul yang dipakai luar biasa, sebagian Perjanjian Baru diisi dengan tulisannya. Dan tetap bertahan menjadi rasul sampai kahir hidupnya.   Awal yang buruk tapi akhir yang baik.
Biarlah hidup kita terus meningkat, sampai kepada kesempurnaan.

     3. Hidup kemana perginya, bukan datangnya
         Katakan pergi.
Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal, jika tidak demikian, tentu Aku mengatakan kepadamu, sebab Aku pergi kesitu untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila aku telah pergi kesitu dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya ditempat dimana Aku berada, kamupun berada
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ. (Yohanes 14:1-4)

Ayat-ayat yang baru kita baca ini,  jelas menyatakan bahwa Tuhan Yesus menghendaki kepergian kita bersama dengan Dia.

 Contoh lain :
Seorang  yang disalib sebelah kanan Yesus,  hidupnya datang sebagai seorang penjahat, tapi matinya bisa masuk Surga. Karena ada penginsafan akan dosa-dosanya, berbeda dengan penjahat yang disebelah lagi.
Jikala kita datang dengan baik dan pergi dengan baik juga,  itu memang lebih baik.

Inilah Tiga point yang sudah kita sharingkan, perhatikan hidupmu dan biarlah kita dapat mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi hidup kita. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar