Rabu, 07 Desember 2011

Penghambat penginjilan


Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, sebagai mahkluk social, tentunya setiap manusia membutuhkan hubungan dengan orang lain, salah satu untuk menjalin hubungan itu adalah dengan cara berdialog. 
Ada beberapa hal yang menarik, ketika kita membaca satu peringkop yang berjudul percakapan dengan perempuan Samaria, yang terdapat di Injil Yohanes pasal 4 ayat 1 s/d 42.   Disitu terdapat dialog/berkomunikasi, tetapi bukan dialog biasa saja ada unsur pengabaran Injil yang menjadi metode bagi kita.
Tentunya kita sudah banyak yang tahu tentang ceritera ini, jadi kita tidak baca semuanya, kita lihat apa yang dapat kita ambil pelajaran guna metode bagi kita dalam hal mengabarkan Injil keselamatan.
Kalau kita teliti, ada beberapa hal yang menjadi penghalang dalam peringkop berjudul percakapan dengan permpuan Samaria.
1.     Semangat.
Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air, kata Yesus kepadanya: “ Berikan Aku air” (Yohanes 4:7)

Perlu kita ketahui, bangsa Samaria adalah bangsa kafir  yang tidak percaya kepada akan Injil Keselamatan. Disini dikatakan perempuan Samaria datang terlebih dahulu ke sumur Yakub untuk menimba air, tetapi kata Yesus kepadanya : “berikan Aku air”
Ternyata Yesus memulai dahulu pembicaraan ini, bukan perempuan Samaria itu, Yesus membuka dialog pertama.
Jadi saudara yang dikasih Tuhan Yesus, dari hal ini kita dapat ambil pelajaran, biarlah ada inisiatif dari kita untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu, jadi untuk itu diperlukan semangat.
Ada banyak dari kita yang kurang bersemangat lagi untuk mengabarkan Injil keselamatan, inilah yang merupakan penghalang utama dalam hal mengabarkan Injil Tuhan, kurangnya atau bahkan tidak ada semangat.
Tuhan menghendaki kita tetap bersemangat, seperti contoh yang diberikan Tuhan Yesus dalam ceritera ini.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17:22)
Dari Amsal ini dapat kita lihat betapa pentingnya semangat dan biarlah kita mengabarkan Injil kesematan dengan semangat dan dengan hati yang gembira dalam artian semangat dan sukarela, tidak terpaksa.

2.     Budaya
Maka kata perempuan Samaria itu kepadanya : Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria) (Yohanes 4:9)

Ada penambahan didalam tanda kurung yang mengatakan orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria,  dimana ada pengelompokan khusus orang yahudi, ada pengelompokan khusus orang samaria, ayat 4, menjelakan Ia harus melitasi daerah Samaria. Menunjukan  ada daerah khusus, bahkan dikatakan ada sejenis permusuhan.
Ini sudah menjadi budaya pada saat itu.

Saudara yang dikasihi Tuhan, ada banyak budaya atau adat istiadat yang berguna bagi hidup kita, tetapi ada juga yang kurang bahkan tidak baik. Dan biarlah budaya yang tidak baik jangan kita pakai untuk mengabarkan Injil keselamatan, salah satu contoh : tidak bicaranya marga simanjuntak depan dan simanjuntak belakang, ini adalah budaya yang jelek yang masih terbawa pada jaman modern sekarang, ini juga yang menjadi penghalang.
Selain itu, mungkin bisa dari pikiran juga, sebagian orang Chinese, menganggap sudah dari leluhur percaya kepada kepercayaan leluhur, mana mungkin bisa pindah percaya kepada Tuhan Yesus, berpikir kualat dsb, itu adalah juga merupakan budaya yang menghambat kita.
Dikatakan “masakan Engkau orang Yahudi minta minum kepadaku orang Samaria”, disini Tuhan Yesus, menghiraukan budaya yang sudah lama terjadi bahkan Tuhan Yesus membuat terobosan baru, biarlah didalam hidup kita juga ada banyak terobosan baru untuk mengabarkan Injil keselamtan yang sudah menjadi tanggung jawab kita, jauhkan diri kita dari budaya yang tidak menguntungkan, yang menghambat penginjilan.

3.     Membatasi karunia Tuhan
Jawab Yesus kepadanya : jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapa Dia yang berkata kepadamu: berilah Aku minum! Niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air kehidupan (Yohanes 4:10)

Berarti perempuan samaria ini tidak mengenal siapa yang berbicara dengannya, yang merupakan sumber darimkasih karunia, berapa banyak kita yang kurang mengenal kasih karunia Tuhan, inilah yang menjadi penghalang untuk pengabaran Injil keselamatan dari Tuhan.

Tetapi jawab Tuhan kepadaku : cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna (2 Korintus 12:9a)
Ini adalah suatu penyataan dari rasul yang begitu luar biasa dipakai Tuhan, betapa pentingnya kasih karunia itu, jadi mintalah kasih karunia bagi hidup kita, juga dalam hal mengabarkan Injil keselamatan yang dari Tuhan, jangan batasi kasih karunia yang sudah Tuhan berikan.

4.     Terlalu menuntut hak
Kata perempuan itu kepada-Nya : Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam darimanakah Engkau memperoleh air hidup itu (Yohanes 4:11)

Ayat 7 mengatakan datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air, berarti perempuan Samaria itu punya timba, yang menjadi pertanyaan kenapa ia tidak gunakan timbanya untuk mengambil air bagi Tuhan Yesus ? malahan menanyakan timba lagi
Lakukan dahulu kewajiba kita dan kita akan menerima hak, bukan menuntut hak terlebih dahulu sebelum bekerja.  Berapa banyak dari kita yang sudah memikirkan apa yang kita dapat sebelum kita bekerja dahulu.

Firman Tuhan katakana : carilah dahulu Kerajaan Allah maka semuanya itu akan ditambahkan kepada mu (Matius 6:33)

5.     Membanding-bandingkan
Adakah Engkau lebih besar daripada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya ? (Yohanes 4:12)

Ayat yang baru kita baca ini adalah jelas membandingkan, berapa banyak dari kita yang memilah-milah siapa yang kita Injili.  Kalau orang ini ok yang itu nanti dulu, apalagi yang sana,oh tidak. Lakukan apa yang Tuhan taruh didalam hati kita, jangan kita membanding-bandingkan

Sebagai penutup  saya akan berceritera : tentang seorang penginjil yang bernama Edwar kimbal, yang suatu saat menginjil kepada seorang penjual sepatu. (salesman), penjual sepatu itu bertobat, dan penjual sepatu itu adalah John wisley, yang pada akhirnya menjadi pendiri Metodist, sorang yang begitu terkenal dan  yang dipakai Tuhan secara luar biasa. 
pasti tidak terpikirkan bagi seorang Edward Kimball, akan jadi apa dan siapa orang yang pernah di-Injilnya. Pada akhirnya Edward Kimball bisa berbanga hati dalam hal yang positif bahwa dengan penginjilannya menghasilkan seorang tokoh besar di dunia kekristenan.

Jadi Saudaraku yang dikasih Tuhan Yesus, kabarkan Injil kepada semua orang tanpa melihat siapa dia sekarang ini, suatu hari kita bisa berbangga akan hasil yang kita dapat, kiranya tuhan Yesus memberkati kita semua, amin…..
     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar