Minggu, 04 Desember 2011

hidup dengan hati nurani yang murni



Ada seorang rasul yang dipakai Tuhan secara sangat luar biasa, sebagian Alkitab Perjanjian Baru diisi dengan tulisannya.  Dahulu hidupnya adalah musuh orang percaya, sang penganiaya orang Kristen bahkan seorang pembunuh orang Kristen. Kisah Para Rasul 9:1-2 menyatakan dengan surat kuasa dari majelis Yahudi dan dengan hati berkobar-kobar, ia mengancam, mengejar dan menangkap serta membunuh murid-murid Tuhan.
Siapakah dia ?  Ia adalah seorang muda yang bernama Saulus, yang namanya pertama kali muncul di Kisah Para Rasul 7:58, seorang pemimpin pada saat stefanus mati dirajam batu.  
Saat pertobatannya dalam perjalanan menuju Damsyik, seketika ia buta, Tuhan berfirman akan mejadikannya “alat pilihan Tuhan” memberitakan Injil kepada banyak bangsa, banyak raja-raja serta kepada bangsa Israel sendiri. (kisah 9:15)  dan  setelah ia dapat melihat kembali, penuh dengan Roh Kudus, ia segera di baptis (Kisah 9:18),   selanjutnya menjadi seorang  yang bernama Rasul Paulus.
Saudara yang dikasihi Tuhan, memang benar pertobatannya adalah awal dari pelayanannya yang luar biasa, tetapi ada satu hal yang menjadi kunci mengapa Tuhan terus dan terus memakainya secara luar biasa.
Kisah Para rasul 24:16 berkata : sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.
Kata senatiasa berusaha berarti selalu, rutin, terus menerus, tak putus. Hati nurani menurut kamus bahasa Indonesia berarti “hati yang telah mendapat cahaya Tuhan”  Murni artinya tulen, tidak ada campuran, belum mendapat pengaruh dari luar.  Jadi Rasul paulus “hidup dengan terus menerus dalam hati yang telah mendapat cahaya Tuhan yang belum mendapat pengaruh dari luar” selanjutnya itu ia lakukan hal itu dihadapan Allah dan manusia.
Hati nurani yang murni, inilah kunci dari kesuksesan Rasul paulus, dan sekarang saudara yang dikasihi Tuhan, mengapa hati nurani itu sangat penting dalam kehidupan ?
Ada beberapa ayat yang menyatakan kenapa hati nurani itu sangat penting :
1.     Hati adalah cermin.
Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu. (Amsal 27:19)
Cermin adalah photocopy, segambar, jadi hati adalah photocopy yang persis sama dengan pribadi orang itu, dengan kata lain kalau hati seseorang jahat berarti orang itu juga jahat, sebaliknya kalau hati orang itu baik, maka orang itu adalah orang yang baik. Dan tidak sebaliknya.
2.     Hal yang sangat berbahaya.
Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu; siapa yang dapat mengetahuinya (Yeremia 17:9)
Dikatakan hati lebih licik dari segala sesuatu,  hatinya sudah membatu siapa yang dapat mengetahuinya.  Ada pepatah yang mengatakan dalamnya laut bisa diduga tetapi dalamnya hati siapa yang tahu.  Jadi kelicikan hati tidak dapat diduga karena lebih licik dari segala sesuatu, maka dari itu mengapa hati sangat penting.
Ini adalah dua hal mengapa hati nurani itu sangat berguna didalam kehidupan, terus dikatakan bahwa rasul Paulus, senantiasa hidup dengan hati nurani yang murni dihadapan Allah dan manusia.
Saudara yang dikasih Tuhan,  Rasul Paulus tentukan terlebih dahulu hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah. Artinya ia lebih mengutamakan Allah lebih dahulu baru sesudah itu manusia. 
Pertama, Dihadapan Allah :
Tetapi Firman ini sangat dekat kepadamu yakni di dalam mulutmu dan dalam hatimu, untuk dilakukan (Ulangan 30:14)
Hati menyimpan firman Tuhan untuk dilakukan. Untuk itu rasul paulus hidup dengan hati nurani yang murni supaya dapat dekat dengan Firman Tuhan, yang direpleksikan sebagai kehadiran Tuhan sendiri.
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau (Mazmur 119:11)
Jelas sekali janji Tuhan disimpan dalam hati, supaya jangan berdosa, maka itu kita harus hidup dengan hati nurani yang murni dihadapan Allah.
Ia berkata “Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada ditengah kamu dan condongkan hatimu kepada Tuhan, Allah Israel (Yosua 24:23)
Condongkan, arahkan, tujukan kepada Tuhan,  ini adalah alasan ketiga mengapa kita hidup dengan hati nurani yang murni dihadapan Tuhan, supaya tidak ada allah asing di hidup kita, karena Tuhan adalah Allah yang cemburu.  Hanya Dia saja satu-satunya yang patut kita sembah.
Jadi inilah tiga alasan penting,  mengapa kita hidup harus hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Tuhan
Kedua, dihadapan manusia :
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23)
Menjaga hati untuk hidup dihadapan manusia adalah hal yang penting karena disitulah terpancar kehidupan kita, dari hati kita terlihat bagaimana hidup kita.
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari pembendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari pembendaharaannya yang jahat, karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya (Lukas 6 :45)
Pepatah yang sama mengatakan : sebuah pohon dilihat dari buahnya artinya hasil itu berasal dari sumbernya, sumber baik mengeluarkan hasil yang baik, tetapi sumber yang jahat mengeluarkan hasil yang jahat juga
Yang bersumber dari hati itu juga yang dikeluarkan dari mulut, jika hatinya baik maka kata-katanya juga baik tetapi sebaliknay hatinya jahat, kata-katanya juga jahat.  Maka dari itulsh  kita harus hidup dengan hati nurani yang murni dihadapan manusia dengan menjaga hati kita.
Yang terakhir, sesudah kita hidup dengan hati nurani yang murni dihadapan Allah dan manusia, apa hasilnya :
1.     Mendapat berkat plus keselamatan
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan, dan tidak bersumpah palsu, dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia  (Mazmur 23:4-5)
Ada banyak orang yang dapat berkat tetapi belum tentu mendapat keselamatan. Tetapi orang yang hidup dengan hati nurani mendapt berkat + keselamatan.
2.     Berbahagia.
Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. (Matius 5:8)
Alkitab BIS  menterjemahkan suci hatinya menjadi murni hatinya, berbahagialah ini adalah ucapan Tuhan Yesus sendiri pada sepuluh ucapan bahagia, kotbah di bukit.  Bahagia adalah seuatu keadaan yang banyak dicari orang, karena tidak semua orang dapat bahagia, ada banyak orang yang berkelimpahan secara materi tapi hidupnya tidak bahagia.
Saudara yang kekasih didalam Tuhan, mau diberkati, dianugrahi keselamatan itulah orang yang bahagia yang hidup dengan hati nurani yang murni, kiranya firman Tuhan ini dapat memberkati kita semua.  Amin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar