Sabtu, 10 Maret 2012

Kesombongan


Kesombongan
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, Ada  Firman Tuhan katakan : Apa yang keluar dari mulut itu asalnya dari dalam hati, amin…  apa Cuma perkataan saja yang keluar dari hati ?  hal apa lagi yang keluar dari hati ?  Injil Markus pasal 7 katakan ada 5 P, 5 K. 2 h dan 1 I, apa saja  semua itu, P,K H, I ?

Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan , pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal yang jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang (Markus 7:21-23)

Rupanya saudara yang dikasihi Tuhan, 5 P adalah : pikiran jahat, pencabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan,   5 K adalah : keserakahan, kejahatan, kelicikan, kesombongan, kebebalan, 2 H adalah : Hawa nafsu dan hujat, sedangkan 1 I adalah iri hati.  Dikatakan semua ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. 

Saudara yang dikasihi Tuhan, kali ini kita akan sheringkan salah satu dari 5 K yaitu kesombongan, Yakubus 4:6 jelas menyatakan kesombongan itu ditentang Allah, ditentang artinya tidak disukai,   Daud sebagai seorang raja Israel yang berkenan dihati Allah pun,  tidak suka akan kesombongan.

Orang yang sembunyi-sembunyi mengupat temannya , dia akan kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka (Mazmur 101:5)

Kalau kita melihat judul prinkonya : “Seorang raja bernazar” berarti ketidak sukaan terhadap  kesombongan ini  adalah jelas merupakan penyataan nazar raja Daud yang dituangkan didalam Mazmurnya. Seperti halnya Tuhan menentang kesombongan, Daud pun menentang kesombongan, bagaimana dengan kita ?.

Lebih lanjut Nabi Yesaya katakan : didalam satu prinkop yang berjudul : Hukuman Tuhan terhadap semua orang yang meninggikan diri.

Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukan (Yesaya 2:11)

Apakah sombong dan angkuh itu sama, atau hampir sama ? apakah direndahkan dan ditundukan itu sudah berpasangan pas dengan sombong dan angkuh  ?  ternyata lebih lanjut  dikatakan :

Manusia yang sombong akan ditundukan dan orang yang angkuh akan direndahkan (Yesaya 2:17)

Jadi saudara yag dikasihi Tuhan, ternyata sombong dan angkuh, direndahkan dan ditundukan itu boleh dibolak balik. Hal ini karena memang Tuhan tidak berkenan terhadap kesombongan. Bahkan di dalam kehidupan sehari-haripun, ada banyak orang yang tidak suka akan kesombongan, baik itu kesombongan di dalam perkataan, masih dalam perasaan, maupun sudah jadi perbuatan.
Dr. C. Peter Wagner, seorang rektor dari Wagner Leadership Intitute dan presiden Global Harvest Mininstries. Didalam bukunya yang berjudul rendah hati mengatakan : 

“Apabila Tuhan sudah turun tangan dan merendahkan kita, maka pelayanan kita tidak akan pernah sama lagi, memang ada yang disebut pemulihan, maka kita dapat dipulihkan, tetapi ada penyesalan seumur hidup dan ada biografi sebelum dan sesudah dan yang sesudah tidak akan begitu bagus”

Kenapa bisa terjadi demikian ?, kenapa Tuhan bisa merendahkan kita ? ini karena tidak ada kerendahan hati, sesuai dengan judul bukunya, ini karena kesombongan, kesombongan adalah awal dari kejatuhan, (buku ini juga direferensikan oleh gembala rayon kita untuk dibaca oleh setiap pengerja)

3 malaikat tersesar, Mickail, sebagai panglima perang, Gabriel sebagai penyampai berita, Lusifer sebagai pemimpin puji-pujian. Tetapi salah satunya memberontak kepada Tuhan dengan cara mau menjadi sama kedudukan dengan Tuhan, karena kesombongan.
Jadi kesombongan baik itu melalui perkataan, maupun persaaan, apalagi perbuatan itu tidak dikenan Tuhan,  Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, pada kali ini kita akan sheringkan 5 jenis kesombongan yang sering kita jumpai didalam kehidupan ini :

1.     Kesombongan rohani
Kesombongan rohani adalah menganggap diri lebih baik dari orang lain, ini adalah kesombongan perasaan. 

Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini : Ada dua orang pergi kebai Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku menguncap syukur kepada Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan seperti pemungut cukai ini, aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan perpuluhan dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata : Ya Allah, kasihanilah aku seorang berdosa ini.  Aku berkata kepadamu: orang ini pulang kerumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Lukas 18: 9-14)

Kaum Farisi alergi membayar pajak kepada pemerintah Romawi dan menganggap mereka yang patuh sebagai penghianat bahkan penyembah berhala. (penyembahan berhala = penzinahan)

Farisi, adalah orang yang tahu banyak Taurat Musa, rutin menjalankan kewajiban agama,  sedangkan pemungut cukai adalah orang yang dibenci oleh masyarakat, sering disebut penghianat, karena bekerja memungut cukai untuk bangsa Romawi, bangsa penjajah, disebut perampok karena diistilahkan merampok unag rakyat untuk bagsa penjajah, selain itu disebut lalim karena menagih pajak melebihi apa yang ditetapkan karena untuk kepentingan pribadi.
Orang Farisi dalam hatinya, berdoa, aku bukan perampok, bukan orang laim, bukan penzinah itu sebenarnya menyendir sebutan pemungut cukai, yang pada ahirnya jelas disebutkannya tidak seperti pemunggut cukai itu.
Memang secara keadaan, jelas orang Farisi jauh lebih baik, tetapi karena tinggi hati maka akan direndahkan, sedangkan pemunggut cukai merendahkan hatinya maka akan ditinggikan bahkan dibenarkan. Amin
2.     Kesombongan pikiran.

Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.  Janganlah menganggap dirimu pandai (Roma 12:16)

Lebih jelas Alkitab terjemahan bahasa Indonesia sehari-hari katakan :
Hiduplah rukun satu sama lain. Janganlah bersikap tinggi hati, tetapi sesuaikanlah dirimu dengan orang yang lebih rendah kedudukannya. Jangan menganggap diri lebih pandai daripada yang sebenarnya (BIS)

Jangan berpikir terlalu tinggi  sesuaikan dengan lingkungan dan jangan menganggap diri pandai padahal tidak yang sebenarnya.
Berpikir terlau tinggi sehinga mengabaikan apa yang ada itu juga disebut kesombongan pikiran, ada pepatah yang mengatakan : mengharapkan hujan dari langit, air di tempayan dibuang, setia lah pada perkara yang kecil maka Tuhan akan percayakan perkara yang besar. Amin.

Tangan kanan memberi, tangan kiri jangan tahu, itupun maksudnya jangan sombong pikiran, tetapi kalau motivasinya untuk membuka pikiran supaya orang lain memberkati juga, itu lain konteknya. 

3.     Kesombongan materi

Yesaya 39:1-8, menceriterakan raja Hizkia yang barusan  mendapat mujizat kesembuhan dari Tuhan, memperlihatkan semua kekayaannya kepada utusan raja Babel.

Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkanya kepada mereka gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak berharga, segenap gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam pembendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan seluruh daerah kekuasaannya (ay 2) 

Ini sudah dinamakan pameran, makanya maka firman Tuhan melalui nabi Yesaya ; akan ada suatu masa semuanya yang sudah dipamerkan akan diangkut ke negeri Babel karena kesombongan.
Berkat materi bukan untuk dipamerkan, tetapi berkat materi untuk memberkati lagi, jadilah saluaran berkat. Amin.

4.     Kesombongan sosial.

Aldof Hitler, seorang pemimpin Jerman, oang ternama dalam perang dunia ke dua, seorang keturunan bangsa Aria, menganggap bangsanya ungul, super, lebih dari bangsa yang lain, makanya ia membunuh jutaan bangsa Yahudi karena menganggap bangsa itu adalah bangsa yang tidak berarti.

Teroris, menganggap orang lain kafir, perlu dibunuh, tidak masalah kalau dibunuh, malahan dapat pahala semakin banyak dibunuh,  Ini juga disebut kesombongan sosial. Tetapi bagi kita miskipun seorang itu kafir (Tuhannya tidak sama) atau atheis (tidak mengenal Tuhan)  kita jangan menyakitinya bahkan kita harus mengasihinya, mengenalkannya kepada Tuhan yang benar yang memberi keselamatan. Amin 

5.     Kesombongan kedudukan.

Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk diatas tahta dan berpidato kepada mereka dan rakyatnya bersorak membalasnya: :”Ini suara allah dan bukan suara manusia” dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing (Kisah 12:21-23)

Kelihatannya didalam ayat ini ada dua hal yang menyatakan bahwa Herodes sombong karena kedudukan.
1.     Kesombongan kedudukan ini sudah direncanakannya dengan adanya kata “ Pada suatu hari yang sudah ditentukan”  jadi ini adalah kesombongan berencana.
2.     Herodes tidak melarang rakyatnya memujinya bahkan ia sengaja hendak di puji. 

Maka seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan, karena dianggap tidak menghormati Tuhan dan ia mati dimakan cacing-cacing. Tetapi kalau kita baca di alkitab bahasa Indonesia sehari-hari : Herodes dimakan cacing lalu mati.   Mati,  lalu seketika itu juga dimakan cacing itu sudah mengenaskan, apalagi seketika itu dimakan cacing  lalu mati, lebih menghebohkan lagi. 

Biarlah kedudukan yang Tuhan percayakan, kita gunakan untuk kemuliaan nama Tuhan kembali. Supaya cacing-cacing tidak menganggu dalam kehidupan kita sehingga kita mati rohani.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, biarlah kelima jenis kesombongan ini dijauhkan   dalam kehidupan kita, jadilah lah orang yang rendah hati. Kiranya shering kali ini memberkati kita semua. Amin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar